Sabtu, 03 Maret 2012

Kisah Anak Kecil yang Pandai Bersyukur [motivasi]




bersyukur


Suatu ketika seseorang yang sangat kaya
mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan
kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa
hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.





Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya
kepada anaknya.





' Bagaimana perjalanan kali ini?'





' Wah, sangat luar biasa Ayah'





' Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat
miskin' kata ayahnya.





' Oh iya' kata anaknya





' Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?'
tanya ayahnya.








Kemudian si anak menjawab. ' saya saksikan
bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.





Kita punya kolam renang yang luasnya sampai
ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.





Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita
dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.





Kita memiliki patio sampai ke halaman depan,
dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.





Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal
dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.





Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani
kita, tapi mereka melayani sesamanya.





Kita membeli untuk makanan kita, mereka
menumbuhkannya sendiri.





Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan
kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'





Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat
berbicara.





Kemudian sang anak menambahkan ' Terimakasih
Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.'





Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita
miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak
berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini
berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang
akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih
kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus
khawatir untuk meminta lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar