Sabtu, 03 Maret 2012

Sejarah Terciptanya Kloset WC







Alat ini yang singkatannya telah secara salah
namun kaprah diartikan lain dari sebenarnya. Penciptanya adalah orang Inggris
bernama Sir John Harrington. Ia menciptakan alat tersebut pada tahun 1460, akan
tetapi masih dalam keadaan yang primitip, karena keadaannya yang belum lengkap.
Orang lain kemudian meneruskan idenya. Mereka itu adalah Mr Cummings pada tahun
1775 dan mereka ini sudah dilengkapi dengan alat penyiram kotoran, serta
didaftarkan hat patent-nya pada abad ke - 18. Hak petent untuk tangki airnya
dipegang oleh Mr Beachman, yang diciptakannya pada tahun 1782.





inilah sejarah terciptanya kloset ..





Sekitar tahun 3000-1500 SM di ibukota
Hindustan, Mohenjodaro, dibuat saluran air dan kloset yang mempunyai saluran
pembuangan. Akan tetapi, bersamaan dengan hancurnya peradaban Hindustan, kloset
itu pun ikut menghilang karena tidak bisa bertahan sampai zaman berikutnya.
Lalu waktu pun berlalu�





Pada tahun 1371 di London, Inggris, dibuat UU
(Undang-Undang) yang berbunyi �Barang siapa membuang tinja dari jendela, harus
membayar denda sebesar empat shilling�. Walaupun begitu, tetap saja ada orang
yang diam-diam membuang tinja. Ternyata bukan hanya seorang, tapi semua orang
membuang tinja tanpa peduli dengan peraturan yang sudah ada. Jadi, kalau sedang
berjalan santai di kota London, jangan kaget kalau tiba-tiba ada tinja yang
jatuh dari langit.





http://7wolu.blogspot.com/







Apa sebabnya? TANYA KENAPA!?





Sebabnya adalah London merupakan ibukota
besar. Sejak dulu, orang berbondong-bondong datang ke London untuk mencari
pekerjaan. Akibatnya, tak ada lagi lahan untuk tempat tinggal. Untuk
mengatasinya, dibangunlah gedung-gedung tinggi di kota London (rumah susun).
Pada waktu itu, kloset dengan saluran pembuangan air belum ada. Jadi,
orang-orang London menggunakan �close stool� (pispot dengan tempat duduk).
Tinja ditampung dalam pispot, kemudian orang-orang harus membawa pispot
tersebut keluar gedung untuk membuang tinja ke parit atau ke tempat-tempat lain
yang diinginkan. Banyak penghuni gedung rumah susun yang tinggal di lantai atas
mengeluh, karena tiap hari mereka harus keluar gedung, naik turun tangga untuk
membuang isi pispot. Terkadang isi pispot dirasa terlalu berat, kadang-kadang
ada yang tak sengaja menjatuhkan isi pispot di tangga atau lantai gedung.
Karena bosan dan repot, akhirnya mereka membuang isi pispot lewat jendela.
Walaupun sudah dibuat peraturannya, cara macam ini tetap tidak berubah.





Kemudian tinja-tinja yang tersebar di luar
gedung dan di berbagai ruas jalan di kota London, dibiarkan begitu. Penghuni
kota London mengandalkan petugas kebersihan yang datang untuk mengangkut sampah
setiap tiga minggu. Hingga tiba-tiba penyakit pes yang mengerikan mewabah di
London dan menewaskan banyak orang. Walaupun begitu, tetap tak ada perubahan.
Tak terpikir di benak mereka kalau penyebab utamanya adalah lingkungan yang
kotor.





Dua ratus tahun berlalu sejak UU pembuangan
tinja dibuat, tapi kota London tetap dipenuhi sampah, tinja dan bau tak sedap.
Hingga akhirnya pada tahun 1596, Sir John Harington menemukan kloset bilas.
Tapi Ia hanya membuat dua kloset bilas (satu terpasang di rumahnya, satunya
lagi di kediaman Ratu Elizabeth 1). Namun kloset beliau masih menggunakan
bejana untuk menampung tinja, sehingga bau tak sedap masih jadi masalah.
Meskipun demikian, kloset Harington merupakan kloset bilas modern pertama di
dunia.





Kemudian Cummings memperbaiki temuan Harington.
Cummings menemukan kloset bilas yang tidak bau �valve closet�. Kenapa tidak
bau? TANYA LAGI KENAPA!? Karena kloset ini menggunakan air sebagai penghalang
supaya bau tidak menyebar. Tapi (masih ada tapinya), saluran pembuangan air
pada kloset bilas Cummings digunakan rakyat London untuk membuang sampah
sehingga saluran itu tersumbat. Lalu terjadilah peristiwa menakutkan. Kota
London diserang wabah kolera sampai tiga kali (tahun 1849 menewaskan 14,000
jiwa, tahun 1854 menewaskan 10,000 jiwa dan 1866 memakan korban 5,000 jiwa).
Lingkungan yang kotor menjadi salah satu penyebab utamanya. Dengan terjadinya
wabah kolera ini, penghuni kota menyadari pentingnya fungsi saluran air bawah
tanah. Setelah memeriksa saluran-saluran air bawah tanah, para petugas kebersihan
menemukan kerusakan di sana-sini dan tumpukan-tumpukan sampah yang menyumbat
saluran air. Maka diputuskan untuk segera memperbaiki dan membuat
saluran-saluran air bawah tanah yang baru. Tahun 1865, saluran-saluran air
bawah London baru mulai berfungsi lagi.





Lima ribu tahun telah berlalu sejak zaman
Mohenjodaro. Di kota London telah dibuat saluran air bawah tanah yang
disambungkan ke kloset bilas. Menjelang tahun 1870, kloset bilas makin
berkembang berkat saluran air bawah tanah yang dibangun dengan kokoh. Lalu
tahun 1889, Bostell membuat kloset bilas yang disebut �wash-down� seperti yang
ada sekarang. Akhirnya, kloset bilas yang dulu pernah ada di zaman Hindustan
dan menghilang, kini telah kembali..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar