Minggu, 04 Maret 2012

Sejarah Baju Batik




sejarah batik


Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa
Jawa �amba� yang berarti menulis dan �nitik�. Kata batik sendiri meruju pada teknik
pembuatan corak Motif Batik � menggunakan canting atau cap � dan pencelupan
kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik
�malam� (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan
pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist
dyeing.





Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki
ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan
malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas
bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa
diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester).





Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau
menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik
sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo
adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya �Batik Cap� yang
memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian
bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti
yang bisa dilihat pada corak �Mega Mendung�, dimana di beberapa daerah pesisir
pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Desain
Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.





Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat
kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal
(seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung
atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna
biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam
upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan
masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal sejak
ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang
asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria,
kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini
batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand,
India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di
beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal
di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.





Batik secara historis berasal dari zaman nenek
moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar.
Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan
tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan,
yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada
motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.
Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian,
muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.





Jenis dan corak batik tradisional tergolong
amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya
masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang
demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik
tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar