Selasa, 13 Maret 2012

Restoran Dengan Prinsip 'Makan Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya' !!




deewan


Konsep restoran 'all you can eat' atau buffet
dengan hanya membayar harga tertentu, mungkin sudah biasa dimana mana. Tapi
resto yang satu ini unik, karena berani mengambil resiko merugi.





Deewan Resturant, sebuah resto masakan
Pakistan di Wina menawarkan konsep 'makan sepuas Anda, bayar semau Anda'.
Bayangkan, Anda makan banyak, tapi hanya bayar sedikit. Wah, apa jadinya
restoran seperti itu?





Namun ternyata nasib Deewan tak sejalan dengan
logika prinsip ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan. Buktinya, dari tahun ke
tahun, Deewan terus beroperasi. Para pelanggannya pun datang, makan, dan
membayar dengan harga lebih dari yang diharapkan.





Berlokasi di Schottentor, resto ini pun
menjadi favorit para mahasiswa yang berkuliah di daerah tersebut. Tentu saja,
untuk ukuran mahasiswa yang tak mempunyai banyak bujet jajan diluar, resto ini
memang menjadi pilihan utama. Tapi diluar mahasiswa, resto ini bahkan menjadi
tempat kuliner favorit turis dan *backpacker* .





Didirikan oleh seorang lulusan filsafat,
Natalie Deewan, konsep resto ini terinspirasi akan nilai nilai kedermawanan
manusia baik dari sisi pemberi maupun penerima.





"Pada minggu-minggu awal kami tak yakin,
tapi ternyata pelanggan makin antusias, dan membayar banyak", ujar
Natalie.





Lalu berapakah 'fair fare' yang masuk akal
jika makan di sini? Jika melihat menunya, memang Deewan tak terlalu banyak
menyediakan macam-macam masakan. Di meja buffenya, hanya ada 2 pilihan makanan
utama.





Pertama, kelompok makanan kari dari bahan
ayam, kambing hingga lembu dan kedua, makanan vegetarian saja serupa kebab
sandwich. Diluar buffet utama, disediakan makanan pencuci mulut bernama Halla,
yaitu sejenis nasi manis yang diolah menggunakan susu dan minyak.





Selain itu, Deewan juga menyuguhkan nasi dan
juga kentang. Sementara, untuk minum, Deewan telah mematok harga tersendiri.





"Saya membayar 5 Euro untuk ini
semua", ujar Khan, salah satu pelanggan keturunan Pakistan yang telah
beberapa kali datang di Deewan.





Tak hanya warga keturunan Pakistan yang
menjadi pelanggan di Deewan, tampak para bule dan orang Asia juga duduk ikut
menikmati kuliner Pakistan. Bagaimana dengan rasa dan kualitas?





"Untuk konsep seperti ini (pay as you
wish), rasa menjadi nomer dua, yang penting rasa lapar teratasi", kelakar
Lena Weiss salah satu warga Austria yang datang ke Deewan jika tak memasak.





Pernahkan Deewan pernah mengalami krisis
keuangan selama menjalankan usaha semacam ini?





"Belum, terus terang selama ini para
pelanggan cukup tahu diri dengan banyaknya yang mereka makan," sindir
salah satu staff Deewan yang tak mau disebut namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar