Jumat, 16 Maret 2012

Menangis, Cara Terburuk Atasi Masalah Cinta




menangis 


Wanita kerap menggunakan air mata sebagai
�senjata� untuk meluluhkan hati kekasihnya saat terjadi pertengkaran. Dengan
harapan, pria menjadi iba dan akhirnya mau menuruti keinginannya.





Tapi ternyata air mata tidak selalu bisa
menyelesaikan masalah. Diam, adalah reaksi paling umum yang biasanya dilakukan
pria saat melihat kekasihnya menangis. Hal ini karena, air mata menyebabkan
kebingungan dan rasa bersalah dalam dirinya.





Masih ada dua penyebab lain, kenapa Anda
sebaiknya tidak menitikkan air mata di depan pria.





1. Wanita yang Menangis Membuat Pria Panik


Ketika pria melihat wanita menangis, otaknya
akan �berhenti� memikirkan hal lain, kecuali air mata yang membasahi pipi dan
wajah yang terlihat merana. Akibatnya, ia jadi panik dan tidak bisa fokus pada
permasalahan sebenarnya. Pada akhirnya, ia memilih untuk diam bahkan bisa saja
dia pergi karena tidak tahan melihat tangisan si wanita.





2. Menangis Tersedu-sedu: Buat Pria Merasa
Bersalah


Di dalam pikiran pria, tangisan tersedu-sedu
dari seorang wanita seolah mengatakan: �Ya, kamu bersalah sudah membuat saya
seperti ini�. Sikap ini bisa membuat pria terpojok sehingga otaknya menolak
untuk �mencerna� perkataan yang keluar dari mulut kekasihnya.





Dia akan mencoba bersikap defensif; mencoba
menyangkal dari kesalahan yang telah diperbuatnya pada Anda. Dia juga akan
bersikeras kalau masalah yang terjadi bukan sepenuhnya karena kesalahannya.
Meskipun mungkin pada kenyataannya, memang dia yang bertanggung jawab.





Bagaimana seharusnya menyikapi masalah serius
yang terjadi dalam hubungan asmara?





Saat bertengkar atau membahas permasalahan
serius dalam hubungan, cobalah mengontrol emosi. Mungkin akan ada satu-dua
tetes air mata yang mengalir, tapi usahakan tetap ambil sikap tenang dan jangan
meratap. Marah dan mengungkapkan kekesalan sangat wajar dalam pertengkaran,
namun jangan sampai meledak-ledak.





Jika ingin menangis tersedu-sedu, lakukanlah
saat Anda sendiri di dalam kamar. Atau, Anda bisa menangis kencang di depan
sahabat atau orang terdekat. Mereka akan dengan sukarela �meminjamkan� bahunya
dan membiarkan Anda meluapkan kesedihan, selama dan sebesar Anda mau.





Setelah itu, keringkanlah air mata Anda,
tenangkan diri dan baru mulai berbicara dengan pasangan. (blogbelajarpintar)
Apapun masalahnya, jika menghadapi kekasih dengan tenang dan tingkah laku yang
rasional, dia akan bersedia mendengarkan Anda. Meskipun apa yang akan dia
dengar mungkin tidak disukainya.





Tapi setidaknya, membicarakan masalah dengan
kepala dingin akan memudahkan kalian berdua untuk sama-sama mencari solusinya.
Dan, hal itulah yang paling penting, dibandingkan terus-menerus meributkan
masalah yang bisa berujung pada putusnya hubungan asmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar