Kamis, 15 Maret 2012

Humor Siang




Seorang wartawati mendapat tugas liputan ke
dusun-dusun terpencil untuk mengetahui kehidupan penduduk setempat. Dia tiba di
sebuah desa terpencil dan mewawancarai seorang pria tua.





Setelah menanyakan banyak hal, si wartawati
bertanya, "Apa Bapak bisa menceritakan peristiwa tertentu yang pernah
terjadi di dusun ini yang melibatkan banyak warga dan peristiwa itu bikin semua
orang bergembira?"





Bapak itu menjawab sambil tersenyum,
"Suatu malam kambing kepala dusun hilang, jadi seluruh penduduk laki-laki
mencari kambing itu bersama-sama. Setelah mencari kesana kemari kami akhirnya
menemukan kambing itu. Mungkin karena malam itu dingin kami jadi horni dan
akhirnya kami semua menggilir kambing itu"





Sambil mengeryit si wartawati berkata,
"Maaf Pak, kami tak mungkin menerbitkan kisah semacam itu. Apa ada
peristiwa menggembirakan lain yang dilakukan bersama-sama oleh penduduk
sini?"





Bapak itu berkata dengan wajah gembira,
"Suatu malam istri salah seorang warga hilang. Semua penduduk laki-laki
turun segera mencarinya. Setelah mencari kesana-kemari, akhirnya wanita
tersebut kami temukan. Mungkin karena malam itu dingin kami jadi horni dan
akhirnya kami semua bergantian menggilirnya".





Dengan frustrasi sang wartawati bilang kalau
berita semacam itu tak mungkin diterbitkan di korannya. Kemudian si wartawati
berkata, "Kalau begitu kita coba ganti peristiwanya. Kali ini coba Bapak
ceritakan peristiwa yang sedih"





Bapak tua itu diam menunduk sebentar, lalu
diangkatnya wajahnya yang penuh kesedihan sambil berkata, "Suatu malam
saya hilang....."





==================================================================





Karto kesengsem berat sama Jumiyati, tetangga
baru yang tinggal di rumah 3 lantai. Dan dari gayanya si Jumiyati, kayaknya dia
juga suka ama Karto. Tapi sayang Jumiyati sudah punya suami.





Ketika suatu hari lakinya si Jumiyati pergi,
kedua sejoli itu langsung nggak melewatkan kesempatan itu. Tapi Karto tak mau
bertempur tanpa persiapan dulu.





Sebelum ke rumah Jumiyati dipanggilnya kedua
sobatnya, Joko dan Bakri. Mereka disuruh mencari sarung. Nanti sewaktu Karto
sedang asyik masyuk dengan Jumiyati di kamar yang terletak di lantai 3, mereka
berdua harus siap-siap dengan sarung itu di bawah jendela.





Siapa tahu lakinya Jumiyati mendadak datang,
Karto bisa langsung loncat lewat jendela dan mereka tampung pake sarung di
bawah.





Beres, Karto langsung masuk rumah Jumiyati dan
mereka naik ke kamar di lantai 3.





Eh lagi asik-asiknya bermesraan mendadak bel
di pintu depan berbunyi. Jumiyati pun langsung berbenah diri secepat mungkin
sementara Karto langsung loncat dari jendela.





Jumiyati turun dan membuka pintu depan.
Ternyata bukan suaminya, tapi 2 orang pria yang berdiri dengan sikap canggung.





"Mpok Jumiyati ya", kata salah satu
pria itu.





"Iya, ada apa nih?"





"Begini Mpok. Tolong bilangin sama bang
Karto, sarungnya belum ketemu......"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar