Jumat, 16 Maret 2012

Humor Pagi




Seorang satria dan beberapa prajurit kembali
ke istana setelah melewati pertempuran yang sengit di medan perang.





"Bagaimana hasil dari peperangan
kita?" tanya Sang Raja.





"Tuanku Raja," jawab si satria
dengan bangga, "Saya dan pasukan sudah menjarah, merampok, dan
membumihanguskan wilayah musuh Anda yang berada di sebelah utara!"





"APAA??!!" teriak Sang Raja saking
kagetnya. "Saya tidak pernah punya musuh di wilayah utara!"





"OHHHHHHHHHH ......!" respon si
satria, "Itu berarti ... mulai saat ini Anda akan mempunyai musuh di utara
...."





===============================================================





Alkisah seorang juragan garam terkaya di
Madura ingin melihat ibu kota Jakarta. Ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta
dengan menggunakan pesawat terbang.





Setelah tiket berada di tangan, dia langsung
menuju ke pesawat dan langsung duduk di business class. Tidak lama berselang,
seorang businessman naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh
penumpang lain, maka terjadilah peristiwa seperti berikut:





Businessman : "Maaf pak, ini tempat duduk
saya."


Orang Madura: "Sampeyan siapa?"
(tanya orang Madura kepada businessman)


Businessman : "Saya penumpang."


Orang Madura: "Lho sesama penumpang kok
ser-ngoser. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja di
sana."





Karena tidak ingin terjadi keributan, maka si
businessman menemui pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek
tiket milik businessman, si pramugari menghampiri orang Madura.





Pramugari : "Maaf pak, bapak tidak boleh
duduk di sini. Tempat bapak dibagian lain."


Orang Madura: "Sampeyan siapa?"
(tanya orang Madura kepada pramugari)


Pramugari : "Saya Pramugari"


Orang Madura: "Apa itu pramugari saya
ndak tahu, apa kerjaan sampeyan?!"


Pramugari : "Saya bertugas melayani
bapak."


Orang Madura: "Lho sampeyan tugasnya
melayani saya kok ser-ngoser. Saya ndak mau!!!" (hardik orang Madura).





Karena kehabisan akal si pramugari menjumpai
Kapten dan mohon bantuan atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi orang
Madura tersebut.





Kapten: "Maaf pak, tempat duduk ini milik
bapak yang itu, jadi bapak harus duduk di tempat yang lain."


Orang Madura: "Sampeyan siapa?"
(tanya si madura dengan kesal)


Kapten: "Saya pilot."


Orang Madura: "Apa itu pilot, apa kerjaan
sampeyan."


Kapten: "Saya yang nyopir pesawat
ini."


Orang Madura: "Saya naik bis ndak pernah
di ser-oser sama sopir. Pokoknya saya mau duduk disini."





Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah
orang madura. Tetapi untunglah penumpang terakhir yang baru naik adalah mbok
Bariyah. Langsung saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta
pertolongan kepada mbok Bariyah.





Pramugari: "Ehh, mbok Bariyah, selamat
siang. Mbok tolong saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih."


Mbok Bariyah: "Penumpang yang mana?"


Pramugari: "Itu, bapak yang dari Madura
itu, harusnya duduk di kelas ekonomi tapi dia terlanjur duduk di tempatnya
bapak ini."


Mbok Bariyah: "Ooh, gampang itu, serahkan
saja ambek saya, pokoknya ditanggung beres."





Serta-merta mbok Bariyah menghampiri Bapak
Madura.





Mbok Bariyah: "He..He.. pak, sampeyan mau
kemana?"


Orang Madura: "Oh, saya mau ke
Jakarta."


Mbok Bariyah: "Lho...sampiyan salah pak,
tempat duduk ini untuk tujuan Medan, kalau ke Jakarta tempatnya di sana, di
sebelah belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong."


Orang Madura: "Oh.iya.., ini untuk yang
mau ke Medan ya.....untung ketemu sampiyan bik, kalau ndak saya bisa kesasar...
terema...terema kasih.. ya bik..."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar