Kamis, 08 Maret 2012

Badai Besar Masih Akan Melanda Matahari, Manusia di Bumi Aman




badai matahari


Bukan hanya Bumi yang dilandai badai. Matahari
sebagai pusat tata surya pun diterjang 
badai. Flare atau badai Matahari dengan
kekuatan yang cukup besar masih akan terus 
terjadi pada pekan ini. Untunglah, manusia di
Bumi masih aman.





"Kekuatan flare-nya memang cukup besar.
Secara global peristiwa ini akan mengganggu 
satelit. Kemudian ada juga mengganggu
telekomunikasi radio gelombang pendek. Ada 
potensi terganggu kalau ionosfer juga
mengalami gangguan," ujar Profesor Riset 
Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan
Antariksa (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom.





Namun secara umum, lanjut dia, manusia di Bumi
tetap aman. Sebab Bumi dilindungi 
lapisan magnet atau magnetosfer yang mencegah
masuknya partikel energi tinggi dari 
matahari.





LAPAN mencatat pada pekan ini telah terjadi
beberapa badai Matahari. Misalnya saja 
pada 5 Maret lalu pukul 11.05 WIB. Flare
berasal dari daerah aktif NOAA 1429 di sisi 
timur laut atau kiri atas piringan matahari.





Kemudian pada Rabu 7 Maret kembali terjadi
badai matahari pukul 07.24 WIB. Flare-nya 
terkategori kuat, yakni kelas X5.4 dan pukul
08.14 WIB dengan flare agak kuat, kelas 
X1.3.





"Lontaran massa korona mencapai Bumi pada
Kamis ini sekitar pukul 18.00 WIB dan berpotensi menggangu operasional satelit.
Karena mulai memasuki daerah malam, maka potensi gangguan satelit di Indonesia
minimum dan hampir tidak ada," papar alumnus Universitas Kyoto, Jepang,
ini.





Djamaluddin memperkirakan pada Jumat pagi saat
matahari sudah bersinar di Indonesia, diperkirakan wilayah Nusantara aman dari
dampak badai Matahari, kecuali ada badai 
susulan. Namun pengamatan LAPAN, sepanjang
Kamis (8/3) tidak terdeteksi badai Matahari sehingga pada Jumat (9/3) akan
tetap normal.





"NOAA 1429 di piringan Matahari arah
timur laut diduga dalam waktu beberapa hari ke 
depan berpotensi masih memunculkan badai
Matahari. Ini karena matahari sedang memasuki fase aktif. Puncaknya pada
2013," terang Djamaluddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar