Senin, 05 Maret 2012

Alasan Kenapa Kesepian Bisa Bikin Orang Cepat Mati




kesepian


Kesepian dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Kesepian menyebabkan berbagai efek negatif di dalam tubuh manusia. Untungnya,
dengan melakukan aktifitas dan kontak sosial, beberapa efek buruk tersebut
dapat dihilangkan.





John Cacioppo, psikolog dari Universitas
Chicago yang mempelajari efek kesepian, mempresentasikan penelitian terbarunya
dalam pertemuan Social Psychology and Perception di San Diego. Cacioppo
menemukan bahwa kesepian terkait dengan pengerasan pembuluh darah yang
menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan, bahkan gangguan belajar dan
mengingat.





"Bahkan, lalat buah yang terisolasi
memiliki kondisi kesehatan yang buruk dan lebih cepat mati dibandingkan lalat
buah yang berinteraksi dengan lalat lain. Hal ini menunjukkan bahwa
keterlibatan sosial mungkin telah terprogram dalam semua spesies," kata
Cacioppo seperti dilansir LiveScience.





Dalam sebuah penelitian, Cacioppo dan Steve
Cole dari UCLA meneliti bagaimana sistem kekebalan tubuh berubah dari waktu ke
waktu pada orang yang terisolasi secara sosial. Mereka mengamati perubahan gen
yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh orang yang kesepian. Gen pada
individu-individu kesepian ternyata banyak terlibat dalam aktivasi sistem imun
dan peradangan.





Beberapa gen penting dalam tubuh juga tidak
aktif pada orang yang kesepian, misalnya gen-gen yang penting dalam merespon
antivirus dan memproduksi antibodi. Intinya, tubuh orang yang kesepian telah
membiarkan pertahanan tubuhnya melemah dari serangan virus dan penyakit
lainnya.





Sistem kekebalan tubuh harus membuat keputusan
antara memerangi ancaman virus dan melindungi tubuh dari serangan bakteri
karena memiliki kemampuan bertempur. Pada orang kesepian yang melihat dunia
sebagai tempat yang mengancam, sistem kekebalan tubuh lebih memilih untuk fokus
pada bakteri daripada ancaman virus.





Tanpa perlindungan antivirus dan antibodi,
kemampuan tubuh untuk melawan kanker dan penyakit lainnya juga akan berkurang.
Orang yang terisolasi secara sosial lebih tinggi kemungkinannya menderita
berbagai penyakit penyebab kematian, kanker, infeksi dan penyakit jantung.





Kesepian juga meningkatkan kadar hormon stres
kortisol, juga sirkulasi dan tekanan darah. Suatu penelitian menunjukkan bahwa
isolasi sosial dapat mendorong tekanan darah ke dalam zona bahaya serangan
jantung dan stroke. Kondisi ini melemahkan pengaturan sistem peredaran darah
sehingga otot jantung bekerja lebih keras dan pembuluh darah mengalami kerusakan
akibat tekanan aliran darah.





Kesepian juga dapat merusak kualitas tidur,
sehingga tidur menjadi kurang terasa menyegarkan, baik fisik maupun psikologis.
Orang yang terisolasi secara sosial lebih sering terjaga di malam hari dan
lebih sedikit memiliki jam tidur yang benar-benar berkualitas.





Siklus yang diciptakan oleh kondisi kesepian
bisa menjadi spiral. Penelitian lain yang dilakukan oleh Cacioppo menemukan
bahwa orang kesepian cenderung menilai interaksi sosialnya lebih negatif dan
memiliki kesan buruk pada orang yang telah ditemui.





"Sama seperti ancaman fisik, kesepian
melindungi tubuh secara sosial. Hal ini memungkinkan kita tahu kapankah
hubungan sosial mulai merenggang, dan menyebabkan otak terus waspada terhadap
ancaman sosial. Menjadi kesepian dapat menghasilkan perilaku negatif, orang
yang sangat kesepian melihat orang lain sebagai ancaman dan memungkinkannya
jatuh lebih dalam ke dalam kesepian," kata Cacioppo.





Kesepian tak hanya membuat orang merasa tidak
bahagia, tetapi juga membuat orang menjadi merasa tidak aman secara mental dan
fisik. Kesepian sering dialami oleh orang yang merasa ditinggalkan untuk
beberapa waktu, baik karena pindah ke kota lain atau memulai sekolah atau
kuliah di tempat yang baru.





Biasanya, rasa kesepian mereda dengan
sendirinya dalam waktu enam bulan. Untuk mengobati orang yang merasa terisolasi
secara kronis, diperlukan terapi psikologis. Cacioppo dan rekannya menemukan
dua cara terbaik untuk mengobati kesepian, yaitu memberikan pelatihan
keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk melihat dunia dalam cara yang lebih
positif dan melakukan aktifitas bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar